translated to :

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Rabu, 02 Januari 2013

Dahulu Telanjang Sekarang Lancang



Dahulu
Aku tak tahu
“mengapa sehabis hujan terbias warna yang indah?”
Terdiam, terpana, dan membisu
mendudukkanku dalam lamunan

Dahulu
Aku tak tahu
“mengapa gemercik hujan bisa menusuk kulitku?”
Terdiam, terpana, dan membisu
mendudukkan ku dalam lamunan

Dahulu
Aku tak tahu
“mengapa ada tumpahan air jatuh dari langit?”
Terdiam, terpana, dan membisu
Kembali mendudukkan ku dalam lamunan

Ketelanjangan ku saat itu
Membuatku bertanya
“Apa yang tersimpan dibalik fenomena itu?”

Keterdiaman, keterpanaan, dan keterbisuan ku
Mengantarkanku ke sebuah jalan yang bercahaya
Bercahaya
dalam dimensi nun jauh disana

Kini
aku sudah hampir
mencapai fase terakhir dalam perjalananku
mencari sebuah jawaban dalam setiap tanya hidupku

Namun yang terjadi di kemudian hari
Aku terpojoki

Dengan cahaya yang menerangiku
Dunia malah membenciku, mencaciku, dan menghardikku

Wahai cahaya “apa salahku?”
Bukan kah aku telah menemukanmu?
Bukan kah aku telah menggunakanmu untuk kebaikan?

Tuan,

Benar
Kau telah menemukanku dan aku berterima kasih padamu

Benar
Kau telah menggunakan ku untuk kebaikan
dan aku berterima kasih padamu

Tapi dunia lebih pintar darimu

Dunia melihat gerak mu
Dunia mendengar hasrat mu
Dunia merasakan kebusukan mu
Dan itu yang tidak kamu ketahui!!

Tuan
Cahaya ku
Memang membawa mu dalam kepintaran
Cahaya ku
Memang membawa mu dalam kepercayaan diri yang tinggi
Namun itu dapat menjatuhkan mu ke lembah terhina

Tuan
Ampunilah aku
Maafkanlah diriku

Karena aku
membawamu kedalam
Lembah Kehinaan”

@ pelangi di pena ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar